BARRY PRIMA BIOGRAFI
Walau pada akhirnya... Jodoh mereka harus berakhir...
Tapi film ini terbilang cukup berhasil dan memenangkan banyak penghargaan.
Generasi 80-an pasti tak asing dengan aktor laga
yang satu ini.
Lahir di Bandung, 31 Oktober 1955 dengan nama Hubertus
Knoch
Anak ke-enam dari sepuluh bersaudara
Ayahnya seorang
dokter dari Belanda dan ibu Indonesia
Awal karirnya di dunia film dimulai pada tahun 1978
dengan membintangi film produksi Rapi Film yang berjudul Primitif (1978)
bersama Enny Haryono.
Sebuah film
yang menceritakan tentang tiga mahasiswa Etnologi dan Antropologi yang penuh
ambisi untuk mengadakan penyelidikan ke daerah pedalaman.Yang kemudian mereka terjebak di belantara hutan
rimba bersama sekelompok suku kanibal.
Setelah film tersebut, namanya semakin di kenal. Hingga
Sang Bos Rapi Film, Gope T. Samtani merubah namanya menjadi "BARRY PRIMA"
Gope T. Samtani |
Kemudian film kedua adalah Special Silencers (1979)
bersama Eva Arnaz.
Film ini dirilis perdana pada tahun 1979 di pasar
internasional dan mendapat sambutan cukup memuaskan, hingga kemudian dirilis ulang di Indonesia pada
tahun 1982 dengan judul "Serbuan halilintar" dengan mengalami banyak guntingan sensor dari Badan
Sensor Film karena banyak mengandung unsur eksploitasi seperti seks dan
kekerasan.
Kemudian film ketiga adalah Jaka Sembung Sang
Penakluk (1981) bersama Eva Arnaz.
Film ini diadaptasi dari komik Indonesia dengan
judul yang sama yaitu "Jaka Sembung" karya komikus terkenal Indonesia
Djair Warniponakanda.
Film ini juga sempat dirilis di luar negeri dengan
judul yang berbeda
"The Warrior" ("Sang Pejuang")
di pasar internasional.
"Jaka, der Rebell" ("Jaka, Si
Pemberontak") di pasar Jerman Barat.
Konon kabarnya dari film inilah kisah cinta antara Barry Prima dan Eva Arnaz
kian bersemi.
Hingga akhirnya pada oktober 1983 merekapun menikah
pada tahun 1988 mereka memutuskan untuk bercerai.
Jaka Sembung Sang Penakluk, film dengan semboyan :
"Untuk pertama kalinya ilmu Rawa Rontek difilemkan!!!"
semakin melejitkan nama Barry Prima.
Karirnya di dunia perfilman Indonesia pun semakin
berkibar.
Barry yang memiliki latar belakang bela diri
taekwondo ini mulai dipercaya untuk membintangi film-film laga.
Film-film laga yang dibintanginya selalu disukai
oleh pecinta film laga kala itu.
Termasuk saya pribadi.
Banyak filmnya yang beredar di pasaran hingga di
penghujung 90-an, laris manis bak pisang goreng.
Cewek Jagoan Beraksi Kembali (1981)
Srigala (1981)
Sundelbolong (1981)
Nyi Blorong (1982)
Serbuan Halilintar (1982)
Pasukan Berani Mati (1982)
Perempuan Bergairah (1982)
Nyi Ageng Ratu Pemikat ( 1983)
Si Buta Lawan Jaka Sembung (1983)
Bergola Ijo (1983)
Perhitungan Terakhir (1983)
Menentang Maut (1984)
Membakar Matahari (1984)
Golok Setan (1984)
Kesan Pertama (1984)
Jaka Sembung dan Bajing Ireng (1983)
Preman (1985)
Kesan Pertama (1985)
Carok (1985)
Hell Raiders (1985)
Komando Samber Nyawa (1985)
Noda X (1985)
Ratu Sakti Calon Arang (1985)
Tertembaknya Seorang Residivis (1985)
Putri Duyung (1985)
Menumpas Teroris (1986)
Mandala Dari Sungai Ular (1987)
Siluman Serigala Putih (1987)
Pendekar Bukit Tengkorak (1987)
Kelabang Seribu (1987)
Pertarungan Iblis Merah (1988)
Malaikat Bayangan (1988)
Revenge of the Ninja (1988)
Siluman Kera (1988)
Pendekar Ksatria (1988)
Mandala Penakluk Satria Tar-Tar (1988)
Jurus Dewa Naga (1989)
Tarzan Raja Rimba (1989)
Tarzan Penunggu Harta Karun (1990)
Rajawali Dari Utara (1990)
Jampang (1990)
Jampang II (1990)
Jaka Tuak (1990)
Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990)
Kamandaka (1991)
Angling Darma 2 Pemberontakan Batik Madrim (1992)
Si Rawing II Pilih Tanding (1993)
Walet Merah (1993)
Perawan Lembah Wilis (1993)
Membakar Gairah (1994)
Macho (1994)
Si Rawing III Jurus Dewa Kobra (1994)
Angling Dharma 3 Pemburu Dari Neraka (1994)
Panther (1995)
Jaringan Tabu (1996)
Menentang Nafsu (1999)
Di era 90-an, dimana merupakan tahun kemunduran bagi
dunia perfilman Indonesia, nama Barry Prima juga sempat ikut surut.
Sampai akhirnya pada awal 2000-an tiba-tiba Barry
Prima muncul di salah satu serial televisi yang berjudul "Jaka Tanding".
Namun ini
juga kurang begitu populer.
Hingga pada tahun 2005, lewat film Janji Joni
menandai kembalinya Barry Prima ke kancah perfilman Indonesia.
Walaupun Barry Prima hanya sebagai cameo di film
ini,
Tapi film ini terbilang cukup berhasil dan memenangkan banyak penghargaan.
Di antaranya :
·
Film Terbaik 2005
versi Majalah TEMPO
·
Best Movie, MTV
Indonesia Movie Awards 2005
·
Most Favorite Actor
(Nicholas Saputra), MTV Indonesia Movie Awards 2005
·
Most Favorite
Supporting Actress (Mariana Renata), MTV Indonesia Movie Awards 2005
·
Best Director (Joko
Anwar), Bali International Film Festival 2005
·
SET Awards 2005 (Joko
Anwar)
·
Best Editing (Yoga
Koesprapto), Asia Pacific Film Festival 2005
·
Piala Citra - Pemeran
Pembantu Pria Terbaik (Gito Rollies)
·
Piala Citra -
Penyunting Gambar Terbaik (Yoga K. Koesprapto)
·
Nominasi Piala Citra -
Film
·
Nominasi Piala Citra -
Sutradara
·
Nominasi Piala Citra -
Pemeran Utama Pria
·
Nominasi Piala Citra -
Pemeran Pembantu Pria (Surya Saputra)
·
Nominasi Piala Citra -
Pemeran Pembantu Wanita (Rachel Maryam)
·
Nominasi Piala Citra -
Pengarah Sinematografi
·
Nominasi Piala Citra -
Tata Musik
Selanjutnya adalah film yang cukup berkesan "Realita,
Cinta Dan Rock N Roll" pada tahun 2006.
dimana dia berperan sebagai seorang ayah
transgender, yang seolah membuktikan kalo dia bukan cuma bisa menjadi aktor
laga, melainkan aktor serba bisa segala peran.
KEREN!
Film-film berikutnya hingga tahun 2017 :
Koper (2007)
Enam (2007)
XL, Antara Aku, Kau dan Mak Erot (2008)
Lost in Love (2008)
Perjaka Terakhir 2 (2010)
London Virginia (2010)
Get Married 3 (2011)
The Tarix Jabrix 3 (2011)
Pintu Harmonika (2013)
Comic 8: Casino Kings (2015)
Demi Cinta (2017)
Tak hanya layar lebar, Barry Prima juga terjun ke
dunia sinetron Indonesia.
1. Macho The Series
2. Baret Hitam
3. Zorro Kantuk Betawi
4. Jaka Tanding
5. Emak Gue Jagoan
6. Emak Gue Jagoan 2
7. Jagoan Silat
8. Gajah Mada (2013)
9. Panji Laras (2014)
10. Arjuna (2015)
11. 3 Semprul
12. Pedang Naga Puspa (2015)
13. Super Dede Season 2 (2016)
14. Pangeran 2 (2016)
15. Kiamat Hari Jumat (2017)
Kiprah Barry Prima di industri film Tanah Air tak
diragukan lagi.
Sejak tahun 70-an hingga sekarang, ia masih aktif
bermain film.
Oleh sebab itu, Pada tanggal 24 Nopember 2018 Festival
Film Bandung (FFB) 2018 memberikan Penghargaan Lifetime Achievement FFB 2018
Semoga bermanfaat!
Videonya di kanal youtube
Comments
Post a Comment